Jurnal Al-Hikmah https://alhikmah.stit-alhikmahwk.ac.id/index.php/awk <p>Jurnal Al-Hikmah STIT Al-Hikmah Way Kanan<br />(Media Pendidikan, Kependidikan dan Sosial Kemasyarakatan)</p> LP2M STIT Al-Hikmah Way Kanan en-US Jurnal Al-Hikmah 2722-5267 IMPLEMENTASI MANAJEMEN INOVASI DALAM PENYUSUNAN MODUL AJAR PEMBELAJARAN https://alhikmah.stit-alhikmahwk.ac.id/index.php/awk/article/view/65 <p><em>This study aims to explore the development of teaching modules in the context of the Merdeka Curriculum, emphasizing qualitative research methods that focus on meaning, as highlighted by Sugiyono (2018). The research begins with formulating research questions that guide data collection and analysis. This field research uses a descriptive qualitative approach to gather primary data through interviews with a teacher at SMA 16 Bandar Lampung and classroom observations of 10th-grade students. The findings indicate that effective teaching strategies are crucial for delivering educational content in a specific learning environment (Gerlach &amp; Ely, 2011). Constructing teaching modules is essential for teachers to design learning scenarios aligned with subject characteristics, student needs, and predetermined learning objectives. The study reveals that teachers can innovate teaching modules for Islamic Education subjects under the implementation of the Merdeka Curriculum. Key components include clear learning objectives, meaningful understanding through real-life connections, and engaging activities that stimulate student interest. Overall, the research underscores the importance of well-planned teaching modules in facilitating effective learning and assessment processes.</em></p> Desta Rismawati Copyright (c) 2025 Desta Rismawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-30 2024-12-30 5 2 1 11 PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES https://alhikmah.stit-alhikmahwk.ac.id/index.php/awk/article/view/85 <p>Paradigma yang selama ini mengakar di masyarakat adalah kecerdasan peserta didik hanya dapat diukur dan diakui melalui hasil kognitif semata. Jika nilai peserta didik bagus, maka dia dianggap cerdas. Begitu juga sebaliknya, jika nilai peserta didik jelek, maka dia dianggap bodoh. Oleh karena itu, seolah tidak ada kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan potensi lain selain kecerdasan kognitif saja. Melihat kondisi mengenaskan tersebut, akhirnya muncul teori <em>multiple intelligences</em> buah pemikiran Howard Gardner<em>.</em> Teori ini mengakui bahwa kecerdasan peserta didik beragam, sehingga sangat bisa dikembangkan tanpa melulu kognitif saja. Dalam menggali informasi peneliti menggunakan metode studi pustaka (library research). Sebuah metode yang berusaha untuk mengungkap data berbekal dokumen, buku, dan jurnal ilmiah yang relevan. Tujuan dari penelitian ini berusaha untuk mengungkap pembelajaran yang mampu untuk mengakomodir keberagaman kecerdasan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan peserta didik itu ada Sembilan, yakni kecerdasan linguistic, logis-matematis, spasial visual, musical, naturalist, bodily kinesthetic, intrapersonal, interpersonal, dan eksistensial. Semua kecerdasan tersebut mampu dan bisa dikembangkan dengan melalui pembelajaran di kelas maupun di dalam kelas. Sehingga berdasarkan teori ini, sekolah tidak perlu lagi mempermasalahkan <em>in put</em> siswa yang tidak sesuai dengan standar minimum sekolah. Namun, hal terpenting terletak pada bagian <em>the best process </em>pembelajarannya.</p> Esoniman Feri Riski Dinata Hendy Pratama Copyright (c) 2024 Esoniman, Feri Riski Dinata, Hendy Pratama https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-30 2024-12-30 5 2 41 51 MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI PROGRAM TAHFIDZ DI SD ISLAM TERPADU AL-FIRDAUS PISANG BARU BUMI AGUNG WAY KANAN https://alhikmah.stit-alhikmahwk.ac.id/index.php/awk/article/view/74 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana manajemen kepala sekolah dalam membentuk karakter siswa melalui program tahfidz Al-Qur’an di SD islam terpadu Al-firdaus sehingga siswa memiliki kepribadian atau karakter yang disiplin, sabar, tekun dan bertanggung jawab. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Sumber dari data peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kepala sekolah yang di terapkan di SD islam terpadu Al-firdaus memiliki hasil yang baik terhadap karakter siswa, dengan adanya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi oleh kepala sekolah dalam mengelola program tahfidz dengan baik sehingga siswa memiliki karakter yang disiplin, sabar, tekun dan bertanggung jawab.</p> Ely Suryani Slamet Pujiono Suhadi Suhadi Copyright (c) 2025 Ely Suryani, Slamet Pujiono, Suhadi Suhadi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-30 2024-12-30 5 2 21 29 STRATEGI MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER (MODEL PENDIDIKAN KARAKTER HOLISTIK) https://alhikmah.stit-alhikmahwk.ac.id/index.php/awk/article/view/83 <p>Diskursus pendidikan karakter mengalami perdebatan panjang yang tidak jelas ujung pangkalnya. Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui kebenaran dan kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter menjadi semakin mendesak untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan kita, mengingat berbagai macam perilaku yang non-edukatif kini telah merambah dalam lembaga pendidikan kita, seperti fenomena kekerasan, pelecehan seksual, dan kesewenang-wenangan yang terjadi di kalangan sekolah. Tanpa pendidikan karakter, kita membiarkan campur aduknya kejernihan pemahaman akan nilai-nilai moral dan sifat ambigu yang menyertainya, yang pada gilirannya menghambat para siswa untuk dapat mengambil keputusan yang memiliki landasan moral kuat. Pendidikan karakter akan memperluas wawasan para pelajar tentang nilai-nilai moral dan etis yang membuat mereka semakin mampu mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggung jawabkan. Membuat peserta didik berkarakter adalah tugas pendidikan, yang esensinya adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter.</p> Dwi Novianti Dwi Feri Riski Dinata Hendy Pratama Copyright (c) 2023 Dwi Novianti Dwi, Feri Riski Dinata, Hendy Pratama https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-30 2024-12-30 5 2 14 24