STRATEGI MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER (MODEL PENDIDIKAN KARAKTER HOLISTIK)
Abstract
Diskursus pendidikan karakter mengalami perdebatan panjang yang tidak jelas ujung pangkalnya. Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui kebenaran dan kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter menjadi semakin mendesak untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan kita, mengingat berbagai macam perilaku yang non-edukatif kini telah merambah dalam lembaga pendidikan kita, seperti fenomena kekerasan, pelecehan seksual, dan kesewenang-wenangan yang terjadi di kalangan sekolah. Tanpa pendidikan karakter, kita membiarkan campur aduknya kejernihan pemahaman akan nilai-nilai moral dan sifat ambigu yang menyertainya, yang pada gilirannya menghambat para siswa untuk dapat mengambil keputusan yang memiliki landasan moral kuat. Pendidikan karakter akan memperluas wawasan para pelajar tentang nilai-nilai moral dan etis yang membuat mereka semakin mampu mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggung jawabkan. Membuat peserta didik berkarakter adalah tugas pendidikan, yang esensinya adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Dwi Novianti Dwi, Feri Riski Dinata, Hendy Pratama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.